Klepon: Kue Tradisional Jawa yang Mendunia

Klepon adalah salah satu kue tradisional Indonesia yang berasal dari Jawa. Meskipun asalnya dari Pulau Jawa, kue ini kini telah menyebar luas ke berbagai daerah di Indonesia, bahkan dikenal di mancanegara. Ciri khas spaceman88 sangat unik dan mudah dikenali: bola-bola ketan berwarna hijau yang berisi gula merah cair, dibalut dengan parutan kelapa yang gurih. Kombinasi rasa dan tekstur ini menjadikan klepon sebagai camilan favorit lintas generasi.

Asal-usul dan Persebaran Klepon

Klepon berasal dari kebudayaan kuliner masyarakat Jawa. Nama “klepon” sendiri lebih dikenal di wilayah Jawa dan Bali, meski di Sumatera, terutama di daerah Minangkabau, makanan ini sering disebut “onde-onde”, meskipun berbeda dengan onde-onde berisi kacang hijau dari Jawa. Dari Jawa, klepon menyebar ke berbagai wilayah di Indonesia melalui mobilitas masyarakat dan pertukaran budaya.

Kini, klepon mudah ditemukan di pasar tradisional di seluruh penjuru Indonesia, baik di Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, hingga Papua. Bahkan, banyak UMKM kuliner yang mengemas klepon dalam bentuk beku (frozen) agar dapat dikirim ke luar daerah atau luar negeri.

Ciri Khas yang Tak Tertandingi

Apa yang membuat klepon begitu spesial? Jawabannya terletak pada kombinasi rasa dan tekstur yang unik. Adonan klepon dibuat dari tepung ketan yang dicampur dengan air daun pandan atau suji, sehingga menghasilkan warna hijau alami serta aroma wangi khas. Di tengah adonan tersebut, disisipkan potongan gula merah yang akan mencair saat klepon direbus.

Setelah matang, klepon dilumuri dengan kelapa parut kukus. Rasanya sangat khas: kenyal dari ketan, manis meledak dari gula merah cair, dan gurih dari kelapa. Saat digigit, sensasi gula merah yang meleleh di mulut menciptakan kejutan rasa yang membuat siapa pun ingin mencobanya lagi.

Popularitas Global sebagai “Indonesian Mochi”

Dalam beberapa tahun terakhir, klepon sempat viral di media sosial. Banyak konten kreator luar negeri yang mencoba klepon dan menyebutnya sebagai “Indonesian mochi” karena bentuk dan teksturnya yang mirip dengan mochi Jepang. Ini membuat klepon semakin dikenal di berbagai negara, terutama di kalangan pencinta kuliner Asia.

Di Belanda, misalnya, klepon dijual di toko makanan Asia dan restoran Indonesia. Negara ini memang memiliki hubungan sejarah panjang dengan Indonesia, sehingga makanan tradisional Indonesia banyak ditemukan di sana. Di Malaysia, klepon juga populer dan dikenal dengan nama “onde-onde”, meski terkadang berbeda dari segi isian dan cara penyajiannya.

Beberapa restoran Indonesia di Amerika Serikat, Australia, dan Inggris juga mulai memasukkan klepon ke dalam menu mereka sebagai salah satu dessert otentik Nusantara. Ini menunjukkan bahwa klepon bukan hanya camilan lokal, tetapi sudah menjadi representasi budaya kuliner Indonesia di panggung dunia.

Warisan Kuliner yang Perlu Dilestarikan

Di tengah arus modernisasi, klepon tetap mempertahankan eksistensinya sebagai makanan tradisional yang digemari. Meskipun sudah banyak varian kekinian—seperti klepon isi cokelat, keju, hingga topping kekinian—versi tradisional klepon tetap tak tergantikan. Ini menandakan bahwa cita rasa asli Nusantara masih sangat dihargai.

Sebagai bagian dari warisan budaya, penting bagi generasi muda untuk terus mengenal dan melestarikan klepon. Dengan begitu, klepon tak hanya menjadi camilan nostalgia, tetapi juga kebanggaan kuliner Indonesia yang terus hidup dan berkembang.

Mengulik Kelezatan Kue Tradisional Jawa yang Kian Langka

Kue tradisional Jawa adalah salah satu warisan budaya yang patut dilestarikan. Namun, sayangnya, banyak jenis kue tradisional Jawa yang kian langka dan hampir punah. Oleh karena itu, dalam artikel ini, kita akan mengulik lebih dalam tentang kelezatan kue tradisional Jawa yang kian langka.

Baca juga: Resep Papeda, Makanan Tradisional dari Tanah Papua

Kue tradisional Jawa merupakan bagian tak terpisahkan dari budaya Jawa. Kue-kue ini memiliki cita rasa yang khas dan biasanya disajikan pada acara-acara tertentu, seperti pernikahan, hari raya, atau acara keagamaan. Namun, dengan semakin modernnya gaya hidup dan kecenderungan masyarakat untuk mengkonsumsi makanan cepat saji, kue tradisional Jawa kian terpinggirkan.

Kelezatan Kue Tradisional Jawa yang Hampir Punah

Berikut adalah beberapa contoh kue tradisional Jawa yang kian langka dan hampir punah:

1. Lupis

Resep Lupis Ketan Antigagal

Lupis adalah kue tradisional Jawa yang terbuat dari ketan yang dibungkus daun pisang dan dimasak dengan cara dikukus. Kue ini biasanya disajikan dengan potongan gula aren dan parutan kelapa. Lupis memiliki tekstur yang kenyal dan rasa manis yang lezat.

2. Putu Ayu

Resep Simpel Kue Tradisional Putu Ayu Gula Merah, Gampang Buat di Rumah -  Baione Id

Putu Ayu adalah kue tradisional Jawa berbentuk bulat dengan taburan kelapa parut di atasnya. Kue ini terbuat dari tepung beras, gula merah, santan, dan daun pandan. Putu Ayu memiliki rasa manis dan aroma harum yang menggugah selera.

3. Getuk Lindri

Enak Banget, Tanpa Penggilingan Bisa Bikin Getuk Lindri Kesukaan Suami, Ini  Caranya! - Suara Merdeka Bali

Getuk Lindri adalah kue tradisional Jawa yang terbuat dari ketan yang digiling halus dan dicampur dengan gula merah atau gula pasir. Kue ini kemudian dibentuk menjadi bulatan kecil dan diberi taburan kelapa parut. Getuk Lindri memiliki tekstur yang lembut dan rasa manis yang nikmat.

Kue tradisional Jawa memang memiliki kelezatan yang unik dan tak tertandingi. Namun, sayangnya, banyak jenis kue tradisional Jawa yang kian langka dan hampir punah. Oleh karena itu, sebagai masyarakat yang mencintai kuliner Indonesia, mari kita bersama-sama melestarikan kue tradisional Jawa agar tetap dikenal dan dinikmati oleh generasi mendatang. Mari jaga warisan budaya kita bersama!